Senin, 05 November 2012

Metodologi Pendidikan

 
PENDEKATAN DALAM PENELITIAN

TUGAS INI DI SUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS KELOMPOK

MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN

DOSEN PENGAMPU  : Prof. Dr. EDI KUSNADI, M. Pd


DI SUSUN OLEH

KELOMPOK II


1.      BAHRUDIN YUSUF ZEN                    (1058791)
2.      HEFNA SARI                                         (1066651)
3.      SAMSUL ARIFIN                                  (1059681)
4.      SUYANTO                                              (1059901)




PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

JURUSAN  : TARBIYAH



Description: Description: G:\nye NA\Photos\kolexcien\LoGo\STAIN.jpg











SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
JURAI SIWO METRO
TAHUN 2012/2013


DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 2
A.    Pendekatan Kuantitatif................................................................................ 2
B.    Pendekatan Kualitatif.................................................................................. 3
C.    Perbedaan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif.............................................. 4

BAB III KESIMPULAN....................................................................................      6
DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Dalam penelitian sosial, setidaknya kita mengenal dua pendekatan yang mempengaruhi proses penelitian, mulai dari merumuskan permasalahan hingga mengambil kesimpulan. Pada pembahasan kali ini akan di bahas menegenai pendekatan Kuantitatif dan Kualitaif yang pada dasarnya ada asumsi dasar yang ada di dalam pendekatan kuantitatif bertolak belakang dengan asumsi dasar yang di kembangkan di dalam pendekatan kualitatif.
Asumsi dasar inilah yang mempengaruhi pada perbedaan dari cara pandang peneliti terhadap sebuah fenomena dan juga proses penelitian secara keseluruhan. Dalam pembahasan kali ini akan dibahas yang berkaitan pula denga perbedaan antara pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif.
B.  Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut dapat kita tarik suatu rumusan masalah yaitu:
1.      Apa yang dimaksud dengan pendekatan kuantitatif ?
2.      Apa yang dimaksud dengan pendekatan kuantitatif ?
3.      Apakah perbedaan antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif ?
C.  Tujuan
Dalam makalah ini penulis bertujuan memenuhi tugas kelompok Metodologi Penelitian dan bertujuan menuntun pembaca dalam memahami pendekatan dalam penelitian.










BAB II
PEMBAHASAN
  I.            PENDEKATAN DALAM PENELITIAN
A.    Pendekatan Kuantitatif
Dalam penelitian ilmu sosial, setidaknya kita mengenal dua pendekatan yang mempengaruhi proses penelitian, mulai dari merumuskan permasalahan hingga mengambil kesimpulan. Setiap pendekatan memiliki asumsi dasar yang berbeda, asumsi dasar yang ada di dalam pendekatan kuantitatif bertolak belakang dengan asumsi dasar yang dikembangkan didalam pendekatan kualitatif. Asumsi dasar inilah yang mempengaruhi pada perbedaan dari cara pandang peneliti terhadap sebuah fenomena dan juga proses penelitian secara keseluruhan. Ada beberapa kalangan yang mengatakan bahwa pendekatan sama denga paradigma, bahkan sama dengan perspektif.[1]  
Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika. Pada dasarnya pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial (dalam rangka pengujian hipotesis) dan menyadarkan kesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil (Ho). Dengan metode atau pendekatan kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti, dan pada umumnya penelitian kuantitatif merupakan penelitian sampel besar.
Pada hakikatnya penggunaan metode kuantitatif berkisar kepada masalah pengukuran, yaitu menetapkan sesuatu jumlah, dimensi atau taraf dari sesuatu yang diukur. Hasil pengukuran itu harus dapat dituangkan dalam bentuk bilangan atau angka[2]. Penelitian kuantitatif didasarkan atas pandangan positivisme yanng menganggap bahwa pengalaman bersifat objektif dan dapat di ukur. Menurut positivisme, realitas hanya ada satu yang mempunyai hukum-hukum atau ciri-ciri[3] tertentu yang dapat diselidiki melalui pengamatan. Kebenaran hanya satu, sama bagi semua orang dan dapat diperoleh dari lingkungan. Positivisme juga berpendirian bahwa tidak ada akibat tanpa sebab tertentu dan tidak ada sebab tanpa akibat. Penelitian kuantitatif lebih bersifat deduktif.



B.     Pendekatan Kualitatif
Penelitian dengan pendekatan kualitatif pada hakekatnya adalah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya. Bogdan dan Tylor, mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskritif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Ada beberapa istilah yang digunakan untuk penelitian kualitatif, yaitu penelitian inkuiri naturalistik atau alamiah, etnografi, interaksi simbolik, perspektif ke dalam, etnometodologi, fenomenologis, studi kasus, interpretative, ekologis dan deskritif.
Kebenaran menurut penelitian kualitatif bergantung pada dunia realitas empirik dan konsensus dalam masyarakat ilmuwan. Seperti telah dikemukakan bahwa penelitian kualitatif disebut juga penelitian naturalistik, karena sifat data yang dikumpulkan yang bercorak kualitatif, bukan kuantitatif karena tidak menggukan alat-alat pengukur. Disebut naturalistik, karena situasi lapangan penelitian bersifat natural atau wajar, sebagaimana adanya tanpa dimanipulasi, diatur dengan eksperimen atau tes.
[4]Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan suatu uraian mendalam tentang ucapan, tulisan dan tingkah laku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok masyarakat, organisasi tertentu dalam suatu konteks setting tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif dan holistic, (Bogdan and Taylor).
Penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapat pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial  dari perspektif partisipan. Pemahaman tersebut tidak ditentukan terlebih dahulu, tetapi diperoleh setelahmelakukan analisis terhadap kenyataan sosial yang menjadi fokus penelitian, dan kemudian ditarik suatu kesimpulan berupa pemahaman umum tentang kenyataan-kenyataan tersebut.
Adapun ciri-ciri dari penelitian naturalistik kualitatif adalah sebagai berikut[5]:
1.      Sumber data ialah situasi yang wajar atau “natural setting”.
2.      Peneliti sebagai instrumen penelitian.
3.      Sangat deskritif.
4.      Mementingkan proses maupun produk.
5.      Mencari makna di belakang kelakuan atau perbuatan, sehingga dapat memahami masalah atau situasi.
6.      Mengutamakan data langsung atau “first hand”
7.      Triangulasi.
8.      Menonjolkan rincian kontektual.
9.      Sunjek yang diteliti dipandang berkedudukan sama dengan peneliti.
10.  Mengutamakan perspektif emik.
11.  Verifikasi.
12.  Sampling yang purposif.
13.  Menggunakan “audit trail”.
14.  Partisipasi tanpa mengganggu
15.  Mengadakan analisis sejak awal penelitian dan sepanjang melakukan penelitian.
16.  Disain penelitian tampil dalam proses penelitian.

C.    Perbedaan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif

Pendekatan Kuantitatif
Pendekatan Kualitatif
Disain
Ø  Spesifik, jekas terinci
Ø  Ditentukan secara mantap sejak awal
Ø  Menjadi pegangan langkah demi langkah
Disain
Ø  Umum
Ø  Fleksibel
Ø  Berkembang, tampil dalam proses penelitian
Tujuan
Ø  Menunjukkan hubungan antara variabel
Ø  Mentest teori
Ø  Mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif
Tujuan
Ø  Memperoleh pemahaman, makna “verstehen”
Ø  Mengembang teori
Ø  Mengambarkan relitas yang kompleks
Teknik penelitian
Ø  Eksperimen, survey, observasi berstruktur
Ø  Wawancara berstruktur
Teknik penelitian
Ø  Observasi, participant observation
Ø  Terutama wawancara terbuka
Intrumen penelitian
Ø  Tes, angket, wawancara, skala
Ø  Komputer, kalkulator
Intrumen penelitian
Ø  Peneliti sebagai instrumen (human instrumen)
Ø  Buku catatan, tape recorder
Data
Ø  Kuantitatif
Ø  Hasil pengukuran berdasarkan variabel yang dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen.
Data
Ø  Deskritif
Ø  Dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan responden, dokumen dan lain-lain.
Sampel
Ø  Besar
Ø  Representatif
Ø  Sedapat mungkin random
Sampel
Ø  Kecil
Ø  Tidak representatif
Ø  Purpisif

Analisis
Ø  pada taraf akhir setelah pengumpulan data selesai
Ø  deduktif
Ø  menggunakan statistik
Analisis
Ø  terus-menerus sejak awal sampai akhir penelitian
Ø  induktif
Ø  mencari pola, model, tema.
Hubungan dengan responden
Ø  berjarak, sering tanpa hubungan antara peneliti subjek
Ø  jangka pendek
Hubungan dengan responden
Ø  empati, akrab
Ø  kedudukan sama, setaraf
Usulan desain
Ø  luas dan terinci
Ø  banyak literatur
Ø  hubungan dengan masalah
Ø  prosedur yang spesifik dan terinci langkah-langkahnya
Ø  masalah diuraikan dan di tujukan kepada fokus tertentu
Ø  hipotesis di rumuskan dengan jelas
Ø  ditulis terinci dan lengkap sebelum terjun kelapangan.
Usulan desain
Ø  Singkat
Ø  Sedikit tanpa literatur
Ø  Pendekatan secara umum
Ø  Masalah yang diduga relevan
Ø  Tidak ada hipotesis
Ø  Pokus penelitian sering ditulis setelah ada data yang di kumpulkan dari lapangan.


BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa kondisis yang memungkinkan adalah dalam satu penelitian kita hanya bisa menggunakan satu pendekatan, baik pendekatan kuantitatif maupun kualitatif. Namun, dalam satu penelitian yang sama, kita bisa menerapkan kedua metode yang ada, yaitu metode kuantitatif dan metode kualitatif, dan akhirnya kita menghasilkan data kuantitatif dan data kualitatif.
 Tentunya jika kita menggunakan pendekatan kuantitatif, penekanan utamanya adalah metode kuantitatif. Metode kualitatif kita gunakan untuk melengkapi metode kuantitatif yang kita gunakan. Demikian pula sebaliknnya, dengan demikian, jika ada anggapan bahwa dalam satu penelitian kita bisa menggunakan kedua pendekatan yang ada, pendapat itu salah atau bisa jadi yang dimaksud orang tersebut dengan pendekatan adalah metode.


DAFTAR PUSTAKA
Prasetyo, (2010) Metode Penelitian Kuantitatif (Teori dan Aplikasi). Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Kusnadi, Edi. (2008) Metodologi Penelitian. Metro: Ramayana Pers dan STAIN Metro.
Ruslan, Rosady, (2010) Metode Penelitian (Public Relation dan Komunikasi). Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.



[1]  Prasetyo, Metode Penelitian Kuantitatif (Teori dan Aplikasi), PT. Raja Grafindi Persada. Jakarta, 2010. hal 25-26
[2] Edi Kusnadi, Metodologi Penelitian, Ramayana Pers dan STAIN Metro. Metro, 2008. hal 25
[3] Ibid, hal 26
[4] Rosadi Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, PT Rajagrafindo Persada. Jakarta, 2003. hal 215
[5] Edi Kusnadi, Op, Cit., hal 29-32

Tidak ada komentar:

Posting Komentar